Arah trend dapat dikenali dari pola-pola candlesticknya. Namun pola yang bagaimanakah itu? Dan apakah polanya setiap saat bisa berubah? Ataukah bisa tetap? Artikel ini akan mengulas tentang penggunaan pola candle untuk mengenali pembalikan arah trend, sehingga trader diharapkan dapat memahami bentuk candle di chart dan memanfaatkannya sebagai perangkat analisa trend.
Suatu
pola digolongkan sebagai pola pembalikan arah (reversal pattern) jika
ada pola sebelumnya, yang mulai melemah dan kesulitan untuk melanjutkan
trend. Pola bullish reversal contohnya, atau pembalikan arah naik, memerlukan adanya trend turun yang terjadi sebelumnya. Sebaliknya untuk bearish reversal, atau pembalikan arah turun, memerlukan adanya trend naik sebelumnya.
Pola
Pembalikan adalah formasi grafik yang memberikan sinyal bahwa trend
yang sedang berlangsung siap untuk berubah arah. Jika bentuk pembalikan
pola grafik terjadi selama up-trend, itu merupakan petunjuk bahwa trend
akan segera berakhir dan sebentar lagi akan down-trend. Sebaliknya, jika
pola reversal yang terlihat terjadi saat down-trend, ini menunjukkan
bahwa harga akan naik. Berikut ini contoh-contoh pola candle yang bisa Anda pelajari untuk mengenali sinyal pembalikan tren.
1. Pola Hammer Dan Hanging Man
Secara umum, pola hammer
dan hanging man memiliki badan yang kecil (hitam atau putih tergantung
warna candle), bayangan bawah yang panjang dan bayangan atas yang kecil
(lidi) atau tidak ada. Keduanya tampak sama, tapi sebenarnya mereka
memiliki arti yang sangat berbeda, bergantung pada pola pergerakan yang
terjadi sebelumnya.
Saat harga sedang merosot, pola hammer memperlihatkan bahwa batas bawah sudah dekat dan harga akan kembali naik.
Bayangan bawah yang panjang menunjukkan bahwa seller berupaya mendorong
harga lebih jauh ke bawah. Akan tetapi buyer dapat mengatasi tekanan
ini dan membuat harga ditutup pada level yang dekat seperti saat
pembukaan. Hal yang sebaliknya terjadi pada pola hanging man.
2. Pola Marubozu
Marubozu
adalah suatu kondisi di mana harga pembukaan dan harga penutupan sama
tinggi dan sama rendahnya dengan harga tertinggi dan terendah. Kondisi
tersebut membentuk sebuah candlestick dengan body yang sama sekali tanpa
ekor, baik atas maupun bawah.
Terbentuknya candle marubozu
biasanya merupakan salah satu tanda harga akan mengalami reversal
(pembalikan arah) setelah terjadinya trend bullish (naik). Sebaliknya,
apabila pada kondisi down-trend kemudian muncul pola marubozu pada
chart, kemungkinan akan terjadi pola pembalikan arah (reversal patern)
dari trend turun.
3. Pola Inverted Hammer Dan Shooting Star
Pola inverted hammer (palu terbalik) dan shooting star
(bintang jatuh) juga tampak sama. Yang membedakan keduanya hanyalah
trend yang terjadi sebelumnya. Jika pola ini terjadi setelah trend
turun, pola tersebut dinamakan "palu terbalik". Sebaliknya jika terjadi
setelah trend naik, pola ini dinamakan "bintang jatuh". Kedua pola ini
memiliki bentuk badan yang kecil dengan bayangan atas yang panjang dan
bayangan bawah yang kecil atau tidak ada sama sekali.
Pada
pola inverted hammer yang terjadi pada gerakan harga turun menunjukkan
kemungkinan terjadinya pembalikan arah. Bayangan di atasnya yang panjang
memperlihatkan bahwa buyer berupaya mengatasi tekanan seller dan mulai
berhasil mendorong harga naik untuk beberapa saat.
Akan tetapi seller kembali menunjukkan kekuatannya dan berhasil menekan harga kembali sehingga candle ditutup pada level yang tidak jauh dari harga pada level pembukaan. Tapi kegagalan seller untuk menekan harga lebih jauh menunjukkan bahwa jumlah seller yang dibutuhkan untuk menjaga momentum trend turun telah berkurang, sehingga diperkirakan tidak lama lagi buyer akan mengambil alih kontrol pasar. Kondisi sebaliknya juga berlaku pada pola shooting star.
source: https://www.seputarforex.com/artikel/mengenali-pembalikan-trend-lewat-pola-candle-121747-31